DITJEN BINA MARGA

Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, hari ini (22/10) membuka secara resmi Workshop “Penerapan Kontrak Pemborongan dengan Metode Rancang dan Bangun (Design and Build)” yang diadakan oleh Direktorat Bina Teknik, Dirjen Bina Marga Departemen PU. Acara workshop ini sendiri berlangsung selama 2 hari di Hotel Atlet Century Park, Jakarta.

Dalam sambutannya, Dirjen Bina Marga menyampaikan dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Bina Marga perlu dilakukan identifikasi berbagai alternatif baik manajemen maupun teknologi. Saat ini kita dihadapkan pada kondisi bahwa perkembangan teknologi telah begitu pesat namun belum semuanya dapat terfasilitasi oleh sistem delivery yang ada. Sistem delivery yang dianggap dapat mengakomodasi hal tersebut yaitu teknologi kompleks/ high risk/ bernilai relatif besar adalah antara lain dengan menggunakan delivery system Design and Build.
Design and Build merupkan implementasi dari UU No.18 tahun 1999 mengenai Jasa Konstruksi pasal 16 ayat 3 yang menyebutkan bahwa layanan jasa desain, pelaksanaan, dan pengawasan dapat dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan besaran biaya pekerjaan, penggunaan teknologi canggih serta high risk. Selain itu, menurut PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pasal 13 ayat 1 sampai dengan 4 menyebutkan bahwa pengadaan penyedia jasa/pelaksana konstruksi terintergrasi dilakukan dengan cara pelelangan terbatas.

Metode Design and Build (DB) berbeda dengan sistem Design-Bid-Build (DBB) karena tedapat suatu sinergi antara proses desain dan pelaksanaan. Dengan adanya Metode Design and Build diharapkan mampu mengatasi atau mencari solusi agar kegagalan konstruksi dapat dikurangi.

Untuk ke depan, Dirjen Bina Marga juga akan mengembangkan metode kontrak terintegrasi Performance Based Contract (PBC). Untuk langkah kedepan, Dirjen Bina Marga akan melakukan pilot study penerapan PBC di ruas jalan Semarang – Pekalongan.

Dalam implementasi sistem kontrak terintegrasi seperti DB atau PBC perlu dicari keseimbangan dan mengantisipasi kondisi Indonesia misal kapasitas konsultan dan kontraktor, material yang tersedia, teknologi yang telah dikuasai, dan iklim dari pelaksanaan pengadaaan serta kegiatan pelaksanaan proyek. Dalam implementasinya, sistem kontrak terintegrasi tidak menggantikan system tradisional yang ada saat ini (DBB).

Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan, Bina Marga terbuka untuk hal – hal yang sifatnya mencari upaya terutama untuk mencapai efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan jalan. Dari pelaksanaan kegiatan workshop ini diharapkan menghasilkan sesuatu yang kongkret, praktis dan dapat diaplikasikan dalam pengadaan jasa pemborongan jalan dan jembatan yang bersifat kompleks tersebut. (bintek bm)


Pusat Komunikasi Publik

221009

0 comments:

Post a Comment

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More