Deadiine 2013, Under Pass Dewa Ruci RAMPUNG...!!!

Bali sebagai tujuan wisata dunia akan segera memiliki jalan bebas hambatan bawah (under pass). Bahkan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah menentukan Deadline. Apalagi budget dan lokasi pembangunan jalan sudah ditentukan lewat APBN. Tak main-main, Blue Print rencana pembangunan sudah dipersiapkan secara cermat oleh Kementerian PU. Tujuan utama rencana pembangunan guna memecah kepadatan serta kesemrawutan lalulintas di kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) Sanur-Kuta-Nusa Dua di titik penumpukan kemacetan Simpang Siur, Kuta.


Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII, Ir. Susalit Alius.CES kepada Mercusuar menjelaskan Gubernur Bali, Mangku Pastika menyepakati pentingnya pembangunan jalan bebas hambatan bawah (under pass) sebagai solusi memecahkan kemacetan di kawasan simpang-siur (DewaRuci) Kuta. Namun, sebelum mega proyek itu dimulai, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jalan. Apalagi, bila pembangunan jembatan dimulai, perlu dipikirkan secara serius perubahan arus atau jalan alternatif sehingga tidak terjadi penumpukan dan kemacetan baru akibat pelaksanaan proyek. “…seluruh pihak terkait harus duduk bersama untuk memikirkan dan memberikan input akses bagi penggguna jalan yang tentunya akan terganggu kenyamanan dan kelancaran untuk sementara waktu selama penggarapan proyek jalan…,”papar Susalit.
Tak bisa dihindari, semakin meningkat pertumbuhan kendaraan, tanpa diikuti penambahan ruas jalan, problem akan semakin kompleks. “…ketika jumlah kendaraan sudah begitu banyak, Kapasitas jalan masih segitu saja, ya…tetap akan memunculkan persoalan serta menciptakan permasalahan lalu lintas…,” ingatnya. Soal pembangunan Under Pass, Susalit menegaskan tidak akan mundur lagi. Bahkan target dan deadline penyelesaian proyek pembangunan telah ditetapkan pemerintah pusat yaitu 24 bulan (2 tahun). Diharapkan pilot project Bali itu bakal rampung tahun 2013 mendatang. Apalagi hal itu sudah dicanangkan dan menjadi program pemerintah pusat menggunakan dana APBN. Saatnya Bali memiliki jalan layaknya di kota metropolitan? Yang terpenting sosialisasi dan didahului berbagai kajian, re-search, serta analisa dampak lingkungan (AMDAL) secara tepat. Apalagi, teknologi untuk merealisasikan proyek besar di Bali itu sudah dipersiapkan.
Mega proyek pembangunan Under Pass tentunya telah melewati berbagai kajian, faktor teknis dan mempertimbangkan kelestarian adat, tradisi serta budaya Bali. Pengkajian dilakukan tim ahli dengan menentukan zona yang paling tepat. Faktor tata ruang dan dampak terhadap lingkungan atas pembangunan mega proyek ini menjadi perhatian pemerintah pusat. Pembangunan jalan bebas hambatan bawah (under pass) merupakan solusi mengurai kemacetan serta memecah arus yang selama ini menjadi urat nadi di Segitiga Emas (simpang-Siur / Dewa Ruci).

Angkutan Umum
Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Darat Depertemen Perhubungan, Drs. Soeroyo Alimuso menegaskan solusi mencegah serta mengurangi masalah kemacetan yaitu memanfaatkan angkutan umum. Bahkan, pemerintah pusat (Dephub) telah mempersiapkan formula penyediaan sarana angkutan umum berbasis kerakyatan yang murah. Tentunya membutuhkan kerjasama dengan pemerintah daerah serta instansi terkait guna mendukung kesiapan ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai. Melihat tingkat kemacetan kawasan perkotaan yang terbilang parah, pemerintah sudah memikirkan solusinya. “…tentu disesuaikan dengan kemampuan tiap daerah untuk merealisasikan sarana transportasi angkutan kota sesuai kebutuhan masyarakat…,” ingat Soeroyo. Saat ini, kecenderungan warga perkotaan untuk menikmati angkutan umum masih tinggi. Sayangnya, keinginan warga itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana angkutan kota yang memadai. Ironisnya, pengelola angkutan umum kota kurang memperhatikan faktor kenyamanan pengguna.

Tanggapan Anda
Terkait rencana pembangunan pilot project mulai patung Ngurah Rai (Tuban) - kawasan Simpang Siur (dewa ruci) - Tanjung benoa, beragam komentar serta tanggapan dilontarkan warga. Triyono; “…melihat tingkat kemacetan yang parah dan semrawut di simpang-siur, sudah saatnya di Bali dibangun sarana jalan yang mampu mengurai kemacetan yang sudah sangat parah…,” anjur Triyono. Apalagi, jamjam sibuk kondisi seputar simpang-siur (Dewa Ruci) sangat padat sampai sulit untuk bergerak. Meski jalan sunset road telah diperlebar menjadi 3 lajur, toh penumpukan parah justru terjadi beberapa ratus meter mendekati traffic light simpang-siur. Artinya Anda setuju bila pemerintah membangun jalan bebas hambatan? Triyono memberikan dukungannya bahkan dirinya mengakui bila jalan bebas hambatan sudah dibangun, tentu akan mencairkan kesemrawutan yang selama ini semakin parah. Namun, ia berharap sebelum proyek dilakukan semestinya dilakukan sosialisasi dan pemberitahuan yang tepat seputar pengalihan arus atau jalan alternatif selama proyek dikerjakan. “…secara langsung warga dapat merasakan dampak positif secara ekonomi bila pembangunan telah rampung…,” harapnya.
Ketua DPD. Organda Bali, Eddy Dharma Putra yakin dan optimis dibangunnya akses jalan bebas hambatan bawah (under pass) akan menjadi solusi masalah kemacetan yang tak pernah usai. “…kita harus melihat sisi positif dan kebutuhan masyarakat pengguna jalan. Bila salah satu solusinya yaitu harus dibangun ya…pasti pengguna jalan memberikan dukungan…,” tegas Eddy Dharma Putra. Pengusaha bus ini juga sepakat saatnya Bali memiliki sarana jalan dengan standar Internasional, seperti Under Pass. Apalagi, simpang-siur merupakan jalur utama pertemuan tiga kawasan wisata unggulan (Sanur – Kuta – Nusa dua) yang sangat vital bagi pendapatan asli Kabupaten Badung dan kota Denpasar. Kabarnya, pembangunan under pass akan mendapat rekomendasi beberapa Menteri yang akan dituangkan dalam bentuk Keputusan Menteri Bersama (SK.MenBer). Namun Eddy Dharma mengingatkan agar pihak terkait melihat dampak pembangunan proyek khususnya dampak lingkungan dan hak-hak warga jangan sampai terabaikan. (*mercusuar)

1 comments:

rental lcd surabaya said...

semoga proyek tersebut berjalan lancar, denpasar dan wilayah lainnya di bali sudah hampir macet seperti jakarta.

Post a Comment

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More