Si HITAM, Dimanakah Engkau Kini..?

Ditjen Bina Marga telah melakukan kesepatakan atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Pertamina pad tanggal 27 Januari 2012 lalu tentang penyediaan Aspal untuk penyelenggaraan jalan. Dalam MoU yang berlaku 10 tahun itu meliputi beberapa hal penting diantaranya; Menentukan dan menjamin kualitas Aspal, Standarisasi sarana pengangkut Aspal termasuk sistem pemanasan Aspal yang digunakan. Bahkan, ditindaklanjuti dengan kerjasama antara Pertamina selaku distributor Aspal dengan Satker, PPK dan Kontraktor sehari menjelang Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian Pekerjaan Umum wilayah Tinur di Kupang (14-15 Maret 2012) Diakui pihak Pertamina, selama ini jalinan kerjasama antara Bina Marga dengan Pertamina belum terbina secara maksimal. Akibatnya, supply dan pasokan Aspal mengalami hambatan. Alhasil, dengan penandatanganan kesepakatan antara Bina Marga dengan Pertamina tahun ini terjalin hubungan harmonis antar dua instansi Pemerintah. Vice President Petrochemical Trading Pertamina, K.Denni Wisnuwardani kepada MERCUSUAR menjelaskan pihaknya masih terkendala dalam menyiapkan kebutuhan aspal untuk Bina Marga yang terus meningkat. Padahal, Pertamina sampai saat mengimpor aspal, namun masih saja kebutuhan aspal dalam Negeri khususnya untukproyek-proyek jalan belum mencukupi. "Walau tetap memproduksi aspal setiap bulannya, namun kebutuhan aspal yang memuncak pada akhir tahun, membuat kami kewalahan. Hal inilah akan dicarikan solusi dalam MoU kali ini agar kebutuhan aspal tetap terpenuhi..., "urai Denni yang didampingi Setditjen Bina Marga: Ir. Chaerul Taher, Msc, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II, Ir. Winarno,M.Eng,Sc. Ditambahkannya, MoU antara Bina Marga dengan Pertamina terselenggara atas inisiatif Dirjen Bina Marga dan Dirut Pertamina, dimana aspal Indonesia diharapkan menjadi tulang penggung utama pembangunan Indonesia.

Guna meminimalisasi kendala yang selama ini dihadapi Pertamina terkait terbatasnya pasokan serta ketersediaan aspal, Denni Wisnuwardani menjabarkan kepala Satker, PPK dan Kontraktor beberpa hal yang dituangkan dalam kesepakatan bersama antara Bina Marga dan Pertamina. Termasuk data-data dan penyediaan informasi terkait volume dan jadwal kebutuhan aspal Nasional dilakukan oleh Dirjen Bina Marga yang kemudian diserahkan kepada pihak Pertamina. Kerjasama dalam kajian, penelitian dan pengembangan penentuan kualitas aspal akan dilakukan bersama-sama. Selain itu, kerjasama antara Pertamina dan Direktorat Jenderal Bina Marga serta institusi terkait akan ditindaklanjuti dengan membangun Pusat Studi Aspal Nasional dan tentunya kerjasam dibidang aspal lainnya. Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan upaya memenuhi kebutuhan aspal dalam Negeri dengan jaringan dan sarana distribusi yang dikelola di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, Pertamina mengakui didukung oleh 33 TAC agen yang tersebar di seluruh Indonesia, 2 supply point Pertamina di Cilacap dan Gresik, dengan total agent/dealer aspal curah sebanyak 64 perusahaan dan 53 agen aspal drum.

Untung Tak ada Demo Aspal.
Maraknya aksi-aksi penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat pihak Pertamina berhati-hati dalam melakukan pengiriman dan pemasokan BBM ke berbagai wilayah. Khusus Aspal, meski tak ada demo akibat terbatasnya stock aspal Nasional yang dikeluhkan pihak Bina Marga, Denni menegaskan bahwa Pertamina akan berupaya mencukupi kebutuhan secara Nasional. Meski harga aspal dipengaruhi pergerakan harga minyak dunia yang saat ini tidak menentu, namun Pertamina berjanji akan menstabilkan harga aspal sesuai kebutuhan dalam Negeri. Pada awal Februari 2011 ketika terjadi krisi di timur tengah yang diikuti krisi di Libya dan bencana tsunami di Jepang, harga minyak mentah dunia terus meningkat. Lebih dari itu, diikuti oleh harga fuel oil yang mendorong kenaikan harga aspal. "Pertamina selaku distributor aspal Nasional akan berusaha meningkatkan volume dan kapasitas aspal lebih baik lagi tahun 2012 dan menyatakan siap untukmemenuhi kebutuhan aspal yang diperlukan Bina Marga...," yakni Denni kepada Insan Bina Marga yang hadir.

Meskipun mengaku pihaknya sanggup mencukupi kebutuhan Bina Marga yang mencapai 1,2 juta ton per tahun, ia tetap meminta kepada Bina Marga agar memastikan berapa kebutuhan Bina Marga. Malah, dirinya juga mengkritisi Bina Marga yang mengirimkan data kepada Pertamina belum valid alias masih membingungkan akibat jumlah permintaan aspal berubah-ubah. Tak hanya ketersediaan atau stok aspal dijamin, Pertamina pun menyatakan siap bertanggung jawab atas kualitas aspal yang dikelolanya. Untuk memastikan kebutuhan aspal Bina Marga, Denni menyarankan agar data-data kebutuhan aspal diserahkan lewat Ditjen Bina Marga untuk diserahkan kepada Pertamina di Jakarta. Sementara ini, Pertamina memproduksi 80.000 aspal/barrel setiap bulannya dengan kapasitas paling besar mencapai 145.000 barrel. Jumlah itu dirasakan belum mencukupi kebutuhan aspal dalam Negeri. Apabila, seiring dalam meningkatnya kinerja Ditjen Bina Marga dalam pembangunan infrastruktur jaan diseluruh Indonesia, tentunya kebutuhan aspal berkualitas dan terjaminnya ketersediaan aspal menjadi buah hal yang sangat penting. "Kami menjamin kebutuhan aspal Bina Marga dengan kualitas baik akan tersedia, asal data-data akan kebutuhan aspal dari Bina Marga benar-benar valid, sehingga kami selalu standby by...," ungkap Denni.


Sumber : Majalah BPJN VIII "MERCUSUAR"

1 comments:

Anonymous said...

Si Hitam, Dimanakah Engkau Kini..? ~ Satker P2Jn Ntb >>>>> Download Now

>>>>> Download Full

Si Hitam, Dimanakah Engkau Kini..? ~ Satker P2Jn Ntb >>>>> Download LINK

>>>>> Download Now

Si Hitam, Dimanakah Engkau Kini..? ~ Satker P2Jn Ntb >>>>> Download Full

>>>>> Download LINK ol

Post a Comment

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More